Minggu, 19 Oktober 2014

Edit

ANALISA KUALITATIF IODIUM DALAM GARAM DENGAN METODE SPOT TEST


ANALISA KUALITATIF IODIUM DALAM GARAM  DENGAN METODE SPOT TEST
A. TUJUAN
1. Melakukan pemerikasaan Iodium secara kualitatif dengan spot test pada beberapa sampel garam dapur
2. Membandingkan kepekatan warna biru larutan KIO3 pada beberapa konsentrasi yang berbeda
B. LANDASAN TEORI
Penetapan kadar iodium suatu bahan pangan diperlukan untuk mengetahui kandungan iodium yang terdapat dalam bahan pangan. Dengan mengetahui kandungan iodium dalam bahan pangan tersebut nantinya akan digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan iodium sehari dari konsumsi bahan pangan tersebut. Bahan pangan yang di analisis terutama adalah garam dapur yang terfortifikasi karena garam dapur fortifikasi umumnya merupakan sumber iodium yang baik. Namun, biasanya kandungan iodium dari berbagai merek dagang berbeda dalam berat garam yang sama.
Iodium merupakan salah satu mineral mikro yang berperan penting dalam sistem fisiologis tubuh. Iodium ada di dalam tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit, yaitu sebanyak kurang lebih 0,00004% dari berat badan atau sekitar 15023 mg. Iodium merupakan anion monovalen. Keadaannya dalam tubuh mamalia dan manusia sebagai hormon tiroid. Hormon ini sangat penting selama pembentukan embrio dan untuk mengatur kecepatan metabolisme dan produksi kalori atau energi.
Jumlah iodium yang terdapat dalam makanan sebanyak jumlah ioda dan untuk sebagian kecil secara kovalen mengikat asam amino. Iodium diserap sangat cepat oleh usus dan oleh kelenjar tiroid digunakan untuk memproduksi hormon thyroid. Saluran ekskresi utama iodium adalah melalui urin Cara ini merupakan indikator utama jumlah pemasukan dan status iodium. Jika tingkat ekskresi iodium dalam kondisi yang rendah (25-20 mg L/g creatin) yang menunjukkan resiko kekurangan iodiun dan yang memiliki tingkatan yang rendah menunjukkan resiko lebih berbahaya.
Iodium mempunyai peranan yang sangat penting pada tubuh manusia. Berbagai macam penyakit dapat ditimbulkan karena pada tubuh manusia kekurangan iodium. Iodium merupakan elemen yang sangat penting bagi tubuh manusia. Iodium  sangat berperan dalam pembentukan hormon tiroid yang berfungsi untuk mengontrol laju metabolisme dasar dan reproduksI. Fungsi iodium pada tubuh adalah sebagai komponen esensial teroksin dan teroid. Teroksin dapat meningkatkan laju oksidasi dalam sel-sel tubuh sehingga meningkatkan BMR (Basal Metabolic Rate). Dalam kelenjar teroid iodium bergabung dengan molekul tirosin membentuk teroksin dan triiodotironin. Selain itu iodium diperlukan juga dalam proses reproduksi wanita yang sedang hamil. Kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Penyakit ini dapat terjadi waktu usia menginjak dewasa. Kretinisme juga merupakan gejala kekurangan iodium yaitu kekurangan iodium pada masa awal setelah bayi dilahirkan yang berakibat pertumbuhan bayi sangat terhambat, wajahnya kurus dan membengkak, perut kembung dan membesar.
Garam beriodium merupakan solusi bagi kebutuhan iodium untuk masyarakat. Perlu dilakukan kontrol apakah produk garam beriodium sudah memenuhi standar minimal kadar iodium, yaitu 30 ppm. Metode konvensional yang biasa digunakan untuk mengukur kadar iodium dalam garam adalah titrasi iodometri. Namun, metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, peralatan yang cukup mahal, dan dibutuhkan seorang analis untuk dapat melaksanakannya.
Metode  test kit merupakan metode yang cukup sederhana, tidak membutuhkan peralatan yang rumit, dan dapat langsung diaplikasikan di lapangan. Uji dengan test kit untuk analisis garam beriodium ini diharapkan dapat memberikan data kualitatif dan semikuantitatif. Prinsip dari uji ini adalah analisis kadar iodium berdasarkan intensitas warna larutan kompleks yang terbentuk antara iodin dengan amilum. Semakin pekat warna yang dihasilkan maka kandungan iodium dalam garam tersebut semakin besar.



C. ALAT DAN BAHAN
·         Alat                                                                
1.      Gelas beaker 100 mL
2.      Pengaduk
3.      Labu ukur 10 mL
4.      Labu ukur 100 mL
5.      Pipet tetes
6.      Ball pipier
7.      Pipet volume 1 mL
8.      Kaca Arloji
·         Bahan
1.      KIO3 100 ppm
2.      Amilum
3.      Garam dapur berbagai merk seperti
§  Garam merk Indomart
§  Garam merk Kapal
§  Garam merk Meja
§  Garam merk Garami
D. PROSEDUR KERJA      :
·         Pembuatan larutan
 Larutan Amilum
Larutkan 5 gram kanji dalam 50 mL air dingin. Kemudian pada wadah lain didihkan 950 mL akuades, setelah mendidih masukkan larutan kanji ke dalamnya, aduk terus hingga terbentuk larutan tak berwarna
 Larutan KI 10%
Larutkan 1 gram KI dengan akuades dalam labu ukur 10 mL
 Larutan KIO3 1000 ppm
 Larutan sampel (Larutan garam 20%)
Timbang 2 gram pada masing-masing merk, kemudian larutkan dengan akuades dalam labu ukur 10 mL

·         Pembuatan teskit
 Teskit dari Cotton bud
Siapkan cotton bud, rendam dalam larutan amilum selama kurang lebih 5 menit. Selanjutnya angin-anginkan cotton bud hingga kering.
 Teskit dari kertas saring
Siapkan kertas saring, gunting memanjang dengan ukuran yang sama, rendam dalam larutan amilum selama kurang lebih 5 menit. Selanjutnya angin-anginkan kertas saring hingga kering.
·         Pembuatan deret warna
1.      Siapkan larutan induk KIO3 1000 ppm
2.      Dari larutan tersebut, buatlah larutan kerja KIO3 dengan konsentrasi 40, 60, dan 80 ppm
3.      Siapkan empat tabung reaksi. Tabung A diisi dengan 1 mL KIO3 40 ppm, Tabung B diisi dengan 1 mL KIO3 60 ppm, Tabung C diisi dengan 1 mL KIO3 80 ppm, Tabung D diisi dengan 1 mL KIO3 100 ppm
4.      Pada masing-masing tabung tambahkan 1 mL KI, 1 mL HCl, serta 1 mL amilum
·         Penentuan kadar iodium pada 4 garam dengan merk berbeda
1.      Siapkan 4 garam dengan merk yang berbeda.
2.      Timbang 2 gram pada masing-masing merk, kemudian larutkan dengan akuades dalam labu ukur 10 mL
3.      Setelah larutan sampel dibuat, siapkan 4 tabung reaksi. Tabung A diisi 1 mL garam merk A, Tabung B diisi 1 mL garam merk B, Tabung C diisi 1 mL garam merk C, Tabung D diisi 1 mL garam merk D.
4.      Pada masing-masing tabung tambahkan 1 mL KI serta 1 tetes HCl
5.      Adapun cara pengujiannya adalah sebagai berikut :
v  Uji langsung
Uji langsung adalah dengan cara memasukkan 1 mL amilum ke masing-masing tabung reaksi. Lalu dibandingkan intensitas warna dari setiap tabung reaksi.
v  Pengukuran dengan test kit cotton bud
Test kit dari cotton bud dimasukkan ke dalam setiap tabung reaksi yang berisi masing-masing larutan garam, lalu dibandingkan intensitas warna yang ditunjukkan setiap test kit.
v  Pengukuran dengan test kit kertas saring
Test kit kertas saring dimasukkan ke dalam setiap tabung reaksi yang berisi masing-masing larutan garam, lalu dibandingkan intensitas warna yang ditunjukkan setiap test kit.

E. DATA HASIL PENGAMATAN
Penentuan Kadar Iodium pada 4 Garam yang Berbeda
Merk Garam
Intensitas Warna Biru Masing-Masing Sampel
Uji Langsung
Test Kit Cotton Bud
Test Kit Kertas Saring
Indomart
+++
+++
+++
Kapal
++
++
++
Meja
+
+
+
Garami
++++
++++
++++
             
Penentuan Deret Warna dari Larutan KIO3 Berbagai Konsentrasi
Konsentrasi KIO3
Intensitas Warna Biru
40 ppm
++++
60 ppm
+++++
80 ppm
++++++
100 ppm
+++++++

F. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dilakukan analisis kualitatif dan semi kuantitatif iodium dalam bentuk KIO3 pada sampel garam dapur  berbagai merk secara spot test. Pada praktikum ini, garam dapur yang digunakan bermerk Indomart, Meja, Kapal dan Garami. Digunakan empat merk yang berbeda agar diketahui perbedaan kandungan iodium tiap merk garam yang dibandingkan dengan deret warna pada larutan kerja KIO3  berbagai konsentrasi. Perbedaan itu dapat dilihat dari intensitas warna yang dihasilkan dari uji secara  langsung, uji dengan test kit dari cotton bud dan uji dengan test kit dari kertas saring.
Cara pembuatan test kit dari kertas saring dan cotton adalah dengan cara  merendam keduanya dalam larutan amilum 0,5 % selama 5 menit lalu dibiarkan kering di udara terbuka . Setelah itu, membuat larutan sampel dengan melarutkan 2 gram sampel garam dapur dengan aquades 10 ml . Sampel yang digunakan terdiri dari garam berbagai merk yaitu Indomart, Meja, Kapal dan Garami. Lalu 1 ml dari masing-masing larutan sampel dipipet 1 ml dan ditambah 1 ml KI dan 1 tetes HCl pekat. Tujuan sampel garam (yang mengandung KIO3) direaksikan dengan KI dalam suasana asam agar terbentuk iodin yang kemudian membentuk kompleks berwarna biru terhadap amilum. Harapannya saat test kit dari kertas saring dan cotton bud (yang telah direndam amilum) dicelupkan pada campuran larutan tersebut bisa menghasilkan warna biru. Pada praktikum ini, proses pencelupan test kit dilakukan ±2 menit. Setelah selesai, dapat dilihat dari perbedaan warna biru yang terlihat dari masing-masing testkit



Dari kedua gambar di atas didapatkan informasi bahwa intensitas warna biru yang dihasilkan pada setiap test kit berbeda. Intensitas warna biru yang paling tinggi adalah pada sampel garam Garami sedangkan intensitas warna biru yang paling rendah adalah pada sampel garam Meja. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kandungan Iodium tertinggi adalah pada sampel garam Garami dan kandungan Iodium terendah pada sampel garam Meja.
Selanjutnya dilakukan uji langsung pada masing-masing sampel garam dengan menambahkan larutan amilum sebanyak 1 ml. Setelah itu diamati intensitas warna biru yang terlihat berbeda pada setiap sampel garam




            Dari gambar di atas didapatkan informasi bahwa intensitas warna biru yang paling tinggi terdapat pada sampel garam Garami. Sedangkan, intensitas warna biru terendah terdapat pada sampel garam Meja. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa kandungan Iodium tertinggi terdapat pada sampel garam Garami dan kandungan terendah pada sampel garam Meja. Hasil ketiga uji menunjukkan hasil yang sama bahwa kandungan Iodium tertinggi tetap terdapat pada sampel garam Garami dan kandungan terendah terdapat pada sampel garam Meja.
            Selanjutnya dibuat deret warna biru dari larutan kerja KIO3 berbagai konsentrasi yang digunakan untuk analisis semi kuantitatif Iodium dalam sampel garam. Larutan kerja yang dibuat ada 4 konsentrasi berbeda yaitu sebesar 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm dan 100 ppm. Dari praktikum ini didapatkan intensitas warna sebagai berikut :





Dari ketiga gambar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, intensitas warna biru yang terbentuk sesuai dengan konsentrasi KIO3 yang ada pada larutan kerja. Semakin tinggi konsentrasi KIO3 pada larutan kerja, maka semakin kuat warna biru yang terbentuk sehingga dapat disimpulkan bahwa kandungan Iodium juga semakin besar.
            Selanjutnya, hasil yang diperoleh dari pengukuran intensitas warna biru pada sampel garam dibandingkan dengan hasil deret warna pada larutan kerja KIO3.

Dari gambar di atas terlihat bahwa, sampel garam Garami yang intensitas warna birunya paling tinggi setara dengan intensitas warna pada larutan kerja KIO3 40 ppm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kandungan Iodium pada sampel garam Garami berkisar pada 40 ppm. Sedangkan sampel garam Kapal, Indomart dan Meja berada di bawah 40 ppm. Hal ini membuktikan bahwa sebagian sampel garam Garami telah memenuhi standart minimal Iodium yang disarankan pada garam dapur yaitu sebesar 30 ppm.
Intensitas warna biru yang terbentuk merupakan hasil pembentukan kompleks antara iodium dengan amilum. Reaksi kimianya adalah sebagai berikut :


KIO3 + 5KI + 6H+ à 3I2 + 3H2O + 6K+


 G. KESIMPULAN
  1. Pada praktikum ini, analisis kualitatif Iodium pada sampel garam dapur yang diuji menggunakan uji langsung, uji test kit cotton bud dan uji test kit kertas saring  menunjukkan hasil yang sama. Intensitas warna biru yang terbentuk pada berbagai sampel garam adalah sebagai berikut :
merk Garami > merk Indomart > merk Kapal >  merk Meja
  1. Pada pembuatan deret warna menggunakan larutan kerja KIO3 berbagai konsentrasi diperoleh intensitas warna biru sebagai berikut :
kons. 100 ppm > kons. 80 ppm > kons. 60 ppm > kons. 40 ppm
  1. Analisis semi kuantitatif Iodium dalam sampel garam dibandingkan dengan larutan kerja dengan membandingkan intensitas warna biru adalah sebagai berikut :
kons. 40 ppm ≈ merk Garami > merk Indomart > merk Kapal > merk Meja
H. DAFTAR PUSTAKA
Basset, J. Dkk. 1994. Buku Ajar Vogel – Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran.
Day, R.A. Dkk.  2002 . Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : Penerbit PT Gramedia..
Sudarmaji, Slamet. Dkk. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta : Penerbit Liberty.

1 komentar:

  1. Ass... Izin Save Makalah Praktikumnya buat Uji Garam Industri Rumah Tangga. Hatur Nuhun ^^

    BalasHapus