Senin, 08 Desember 2014

Edit

Hey Jodoh, Aku Menunggumu :]


Berbicara masalah jodoh, jadi ingat kuliah Agama Islam II seminggu yang lalu.  Meskipun kuliahnya bukan membahas masalah jodoh, tapi ini agak sedikit “nyrempet” tentang jodoh. Aku yang saat itu duduk di deretan bangku paling depan antusias menyimak kuliah yang dibawakan oleh Ustadz Sediono. Kuliah pada hari tersebut materinya mengenai Manajemen Qolbu. Dari kuliah itu diberi tips-tips untuk menata hati.
Tiba-tiba saja pak ustad menunjukku. Aku yang saat itu ditunjuk lumayan kaget. “Mbak, apa warna kesukaanmu?” tanya bapaknya. “Saya suka warna coklat pak” jawabku mantap. Lalu Aima yang duduk disebelahku kena tunjuk juga. Asri yang duduk disebelah Aima juga kena tunjuk. Jadi intinya kami bertiga memiliki warna kesukaan yang berbeda-beda. Begitu pula hati manusia juga seperti itu. Allah menciptakannya berbeda-beda. Salah satu perkataan pak ustadz yang masih saya ingat sampai detik ini adalah “Sebaik-baiknya orang adalah menjadikan hati sebagai pemimpin sedang nafsu sebagai tawanannya.” Oke next, setelah bapaknya menjelaskan secara gamblang tentang Manajemen Qolbu, tiba-tiba bapaknya nunjuk aku lagi. Aku yang ditunjuk saat itu membatin “sepertinya efek memakai jilbab yang terlalu mencolok jadi sering ditunjuk” Hahahaha :p
“Iya, sampean lagi mbak. Kalau disuruh milih, jika ada dua laki-laki melamar sampean. Laki-laki yang pertama belum punya pekerjaan tetap  tapi sholatnya full lima waktu plus sunnahnya juga. Laki-laki yang kedua sholatnya bolong-bolong tapi kaya raya. Sampean pilih yang mana?”
Aku yang tiba-tiba ditodong pertanyaan seperti itu lagi-lagi membatin dalam hati “Duh kah, pilihan yang sulit. Kenapa kok gak ada yang pilihan laki-laki yang sholatnya full lima waktu plus sunnah plus kaya raya juga.” Hahahaha #dasarcewek
Aku menjawab pertanyaan tersebut secara diplomatis “Saya akan istikhoroh dulu pak.”
Hahahaha, bapaknya mengetahui gelagatku kalau aku ragu –ragu untuk memutuskan. Akhirnya bapaknya berujar “PILIH YANG SHOLATNYA GAK BOLONG”
Kenapa?? Ciyee..Pasti penasaran...
Pak Sediono lalu menjelaskan kenapa laki-laki yang akan menikahi kita, yang paling utama adalah dilihat dari sholatnya. Itu karena sholat adalah parameter utama yang mutlak dan tidak boleh ditinggalkan. Kalau sakit, kita bisa sholat sambil duduk, tidur maupan dengan isyarat mata. Jika rukun Islam yang lainnya seperti puasa, zakat dan haji masih diberikan kelonggaran. Maka, untuk urusan sholat mutlak. Tidak ada tawar menawar. Bapaknya juga berujar dan memberikan pesan pada teman laki-laki yang saat itu juga ikut kuliah agama Islam II. “Ingat ya, kalian nanti yang cowok akan dimintai pertanggung jawaban atas istrimu dan anakmu di akhirat. Apakah istri dan  anakmu kamu ajari untuk sholat 5 waktu? Sudah kamu ajari ilmu agama apa mereka?”
Sungguh, kuliah agama Islam II kali ini begitu merasuk hingga kalbu. Terimakasih bapak atas kuliah berharganya. Pembekalan bagi kita calon ibu rumah tangga dan pemimpin keluarga.
Nah, pasti ini lagi mikir. Hubungannya sama jodoh apa dik? -_____-
Oke-oke...Setelah kuliah itu aku jadi galau masalah jodoh. Galau karena tidak tahu kepastian tentangnya, siapa, dimana, seperti apa dan harus bagaimana.  Seandainya Allah memberikan stempel pada pasangan hidup kita kelak. Maka takkan ada lagi galau dan malu karena jadi bahan bullying saat lebaran. Karena kebanyakan saudara kita menanyakan “kapan nikah? Dan bla bla bla.” Selain itu kita juga tak pelu merasa diberi harapan atau memberi harapan kepada orang lain yang salah, yang bukan jodoh kita. Karena harapan itu hanya ada pada satu orang saja, yaitu jodoh kita.
Nah, mungkin inilah cara Allah untuk menguji kita agar percaya dengan takdir-Nya dan ketentuan-Nya bahwa jodoh itu pasti akan datang. Dan bahwa kita telah diciptakan berpasang-pasangan oleh Allah SWT. Trust it! Itulah dasar utama jika berbicara masalah jodoh biar kita gak galau lagi.
Jadi, intinya tetap sabar, ikhlas dan istiqomah atas rencana Allah.  Sekarang itu tidak ada yang bisa kita lakukan selain percaya. Percaya bahwa jodohku akan menemukanku dan aku akan menemukannya dengan cara kami sendiri. Dan aku percaya kami akan bertemu dengan cara yang baik pula.
Pada akhirnya, jodoh adalah soal keyakinan. Jodoh adalah soal keikhlasan. Jodoh adalah hal yang menakjubkan. Bagaimana dua hati akan bertemu menjadi satu. Dan aku tidak pernah bisa menerka siapakah jodohku kelak. Kecuali dalam firman Allah “ Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan perempuan keji untuk laki-laki yang keji begitu pula sebaliknya.”
Semua hal ada pada perhitunganNya. Kita sebagai manusia tidak bisa mengukurnya. Tapi kita selalu ada kemungkinan untuk bisa berproses ke arah sana. Karena sebenarnya, jodoh kita adalah cerminan diri kita.
Ini sedikit nasihat untuk diri sendiri :]
Hey dik, jika kamu berharap mendapatkan jodoh yang baik maka jadilah kamu perempuan yang baik.
Hey dik, jika kamu berharap mendapatkan jodoh yang soleh maka jadilah kamu perempuan yang solehah.

Oke fix, untuk siapapun yang kelak akan menjadi jodohku. Semoga Allah lekas mempertemukan kita. Karena saat ini aku membutuhkanmu untuk bersamaku meraih bahagia dunia akhirat. Aku butuh kamu yang mencintaiku secara ikhlas. Kapanpun kamu datang, aku menunggu kedatanganmu :]

0 komentar:

Posting Komentar