Berbicara
masalah jodoh, jadi ingat kuliah Agama Islam II seminggu yang lalu. Meskipun kuliahnya bukan membahas masalah
jodoh, tapi ini agak sedikit “nyrempet” tentang jodoh. Aku yang saat itu duduk
di deretan bangku paling depan antusias menyimak kuliah yang dibawakan oleh
Ustadz Sediono. Kuliah pada hari tersebut materinya mengenai Manajemen Qolbu.
Dari kuliah itu diberi tips-tips untuk menata hati.
Tiba-tiba
saja pak ustad menunjukku. Aku yang saat itu ditunjuk lumayan kaget. “Mbak, apa
warna kesukaanmu?” tanya bapaknya. “Saya suka warna coklat pak” jawabku mantap.
Lalu Aima yang duduk disebelahku kena tunjuk juga. Asri yang duduk disebelah
Aima juga kena tunjuk. Jadi intinya kami bertiga memiliki warna kesukaan yang
berbeda-beda. Begitu pula hati manusia juga seperti itu. Allah menciptakannya
berbeda-beda. Salah satu perkataan pak ustadz yang masih saya ingat sampai
detik ini adalah “Sebaik-baiknya orang adalah menjadikan hati sebagai pemimpin
sedang nafsu sebagai tawanannya.” Oke next, setelah bapaknya menjelaskan secara
gamblang tentang Manajemen Qolbu, tiba-tiba bapaknya nunjuk aku lagi. Aku yang
ditunjuk saat itu membatin “sepertinya efek memakai jilbab yang terlalu
mencolok jadi sering ditunjuk” Hahahaha :p
“Iya,
sampean lagi mbak. Kalau disuruh milih, jika ada dua laki-laki melamar sampean.
Laki-laki yang pertama belum punya pekerjaan tetap tapi sholatnya full lima waktu plus sunnahnya
juga. Laki-laki yang kedua sholatnya bolong-bolong tapi kaya raya. Sampean
pilih yang mana?”
Aku
yang tiba-tiba ditodong pertanyaan seperti itu lagi-lagi membatin dalam hati “Duh
kah, pilihan yang sulit. Kenapa kok gak ada yang pilihan laki-laki yang
sholatnya full lima waktu plus sunnah plus kaya raya juga.” Hahahaha #dasarcewek
Aku
menjawab pertanyaan tersebut secara diplomatis “Saya akan istikhoroh dulu pak.”
Hahahaha,
bapaknya mengetahui gelagatku kalau aku ragu –ragu untuk memutuskan. Akhirnya
bapaknya berujar “PILIH YANG SHOLATNYA GAK BOLONG”
Kenapa??
Ciyee..Pasti penasaran...
Pak
Sediono lalu menjelaskan kenapa laki-laki yang akan menikahi kita, yang paling
utama adalah dilihat dari sholatnya. Itu karena sholat adalah parameter utama
yang mutlak dan tidak boleh ditinggalkan. Kalau sakit, kita bisa sholat sambil
duduk, tidur maupan dengan isyarat mata. Jika rukun Islam yang lainnya seperti
puasa, zakat dan haji masih diberikan kelonggaran. Maka, untuk urusan sholat
mutlak. Tidak ada tawar menawar. Bapaknya juga berujar dan memberikan pesan
pada teman laki-laki yang saat itu juga ikut kuliah agama Islam II. “Ingat ya,
kalian nanti yang cowok akan dimintai pertanggung jawaban atas istrimu dan
anakmu di akhirat. Apakah istri dan
anakmu kamu ajari untuk sholat 5 waktu? Sudah kamu ajari ilmu agama apa
mereka?”
Sungguh,
kuliah agama Islam II kali ini begitu merasuk hingga kalbu. Terimakasih bapak
atas kuliah berharganya. Pembekalan bagi kita calon ibu rumah tangga dan
pemimpin keluarga.
Nah,
pasti ini lagi mikir. Hubungannya sama jodoh apa dik? -_____-
Oke-oke...Setelah
kuliah itu aku jadi galau masalah jodoh. Galau karena tidak tahu kepastian
tentangnya, siapa, dimana, seperti apa dan harus bagaimana. Seandainya Allah memberikan stempel pada
pasangan hidup kita kelak. Maka takkan ada lagi galau dan malu karena jadi
bahan bullying saat lebaran. Karena kebanyakan saudara kita menanyakan “kapan
nikah? Dan bla bla bla.” Selain itu kita juga tak pelu merasa diberi harapan
atau memberi harapan kepada orang lain yang salah, yang bukan jodoh kita.
Karena harapan itu hanya ada pada satu orang saja, yaitu jodoh kita.
Nah,
mungkin inilah cara Allah untuk menguji kita agar percaya dengan takdir-Nya dan
ketentuan-Nya bahwa jodoh itu pasti akan datang. Dan bahwa kita telah
diciptakan berpasang-pasangan oleh Allah SWT. Trust it! Itulah dasar utama jika
berbicara masalah jodoh biar kita gak galau lagi.
Jadi,
intinya tetap sabar, ikhlas dan istiqomah atas rencana Allah. Sekarang itu tidak ada yang bisa kita lakukan
selain percaya. Percaya bahwa jodohku akan menemukanku dan aku akan
menemukannya dengan cara kami sendiri. Dan aku percaya kami akan bertemu dengan
cara yang baik pula.
Pada
akhirnya, jodoh adalah soal keyakinan. Jodoh adalah soal keikhlasan. Jodoh
adalah hal yang menakjubkan. Bagaimana dua hati akan bertemu menjadi satu. Dan
aku tidak pernah bisa menerka siapakah jodohku kelak. Kecuali dalam firman
Allah “ Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan perempuan keji untuk
laki-laki yang keji begitu pula sebaliknya.”
Semua
hal ada pada perhitunganNya. Kita sebagai manusia tidak bisa mengukurnya. Tapi
kita selalu ada kemungkinan untuk bisa berproses ke arah sana. Karena
sebenarnya, jodoh kita adalah cerminan diri kita.
Ini
sedikit nasihat untuk diri sendiri :]
Hey
dik, jika kamu berharap mendapatkan jodoh yang baik maka jadilah kamu perempuan
yang baik.
Hey
dik, jika kamu berharap mendapatkan jodoh yang soleh maka jadilah kamu
perempuan yang solehah.
Oke
fix, untuk siapapun yang kelak akan menjadi jodohku. Semoga Allah lekas
mempertemukan kita. Karena saat ini aku membutuhkanmu untuk bersamaku meraih
bahagia dunia akhirat. Aku butuh kamu yang mencintaiku secara ikhlas. Kapanpun
kamu datang, aku menunggu kedatanganmu :]
0 komentar:
Posting Komentar