Rabu, 19 November 2014

Edit

Karaoke Karo Koe Rek! :)

Dua minggu ini sering nongkrong di kafe dekat kos. Berangkat setelah sholat isya’ jam 7 malam dan pulang selalu jam setengah 1 malam. Kami nongkrong bukan sekedar ngobrol, kami mengerjakan proposal  bersama-sama. Jika ada kesulitan maka bisa saling tanya satu sama lain. Selain itu, kami juga memupuk keakraban dengan nongkrong itu. Saling menguatkan saat salah satu ada yang patah semangat, menyemangati jika salah satu ada yang mengantuk saat mengerjakan proposal. Jika mulai jenuh menatap layar laptop masing-masing maka akan diselingi dengan main kartu, jika kalah akan di’solet’ mukanya dengan ampas kopi.  Aku hanya sebagai penonton saja, maklum aku ndak bisa main kartu hehehe :p Selalu ada riuh tawa setiap malamnya. Ada untungnya juga dibangun kafe dekat kos. Coba kalo gak ada, gamungkin bisa nongkrong bareng-bareng. Palingan cuma bisa ngerjain proposal di kos atau di perpus. Kalaupun di kos mungkin godaan terbesarnya adalah ngantuk. Personil tetap nongkrong di Maha Cafe yaitu aku, Fara, Ayu, Lia, Sis, Ridwan, Rodli dan Icon. Kadang-kadang ada teman lain yang ikut nongkrong tapi tidak ikut sampai akhir. Kami selalu menjadi penghuni terakhir dari kafe tersebut. Senin kemarin saat aku sedang stess karena tiba-tiba dosen pembimbing mengarahkanku untuk ganti analit. Itu artinya aku harus merombak kembali bab 1 dan sebagian bab 2. Dan itu kurang 2 minggu dari npengumpulan naskah. Duh, yak apa perasaanmu? Kalau aku kacel pengen nangis. Aku tidak ada apa-apanya jika dibandingkan  Lia. Dia ganti topik proposal dan itu artinya tulisan kemarin sia-sia. Karena kami terlalu jenuh, bahkan dengan main kartupun tidak mempan kami memutuskan karaoke. Ide karaoke baru tercetus jam 9 malam. Yuhu....akhirnya sampai tempat karaoke  jam 11 malam akibat macet depan pom bensin Dharmahusada karena adanya antrean BBM yang mengular. Maklum, esok harinya adalah kenaikan BBM. Kami karaokean sampe jam 1 malam. Karaoke dengan Maha’ers adalah karaoke yang tanpa jaim-jaim. Kami benar-benar stress, kami joged bareng-bareng, nyanyi lagu dangdut koplo hahaahaha.. Lagu  favorit saat karaoke kemarin adalah ‘Pokoke Joged’. Dari situ tahulah kegilaan anak-anak. Joged bareng ala Caesar. Luapan steress anak-anak melalui karaoke. Menurutku karaoke itu proses penghilangan sejenak beban yang ada di kepala.
Setelah karaoke, terasa lega. Bisa meneriakkan kepenatan hati melalui lagu.
Tunggu kisah kami selanjutnya :]

Surabaya, 19 November 2014 01:11





Jumat, 07 November 2014

Edit

Harapan Tentang Jodoh

Selalu dilema kalau melihat skripsi kakak angkatan yang di kata pengantarnya ada ucapan spesial untuk pacarnya. Selalu mikir, ini nanti punyaku tak isi buat siapa cobak setelah orang tuaku :/
Masak iya aku nulis “ Terima kasih jodohku, telah menginspirasiku untuk cepat lulus agar segera bertemu dengan dirimu :\” hahahaha #jonesbanget
Hahahaha.....
Ini iseng-iseng buat gambar ini :]

Harapanku tentang jodohku saat ini :]

Kamis, 06 November 2014

Edit

Bingung judulnya apa :\

Hari ini, tanggal 6 November merupakan hari lelah buatku. Kuliah dari jam 7 pagi sampe jam 3 sore.  Disela-sela menunggu jadwal kuliah selanjutnya, aku sibuk ngerjain revisian di perpustakaan dengan Fara. Entah mengapa, kalau di perpustakaan ada rasa semangat menggebu untuk segera menyelesaikan revisian agar esok hari bisa diserahkan kepada bu Mira sama bu Alfa. Beda lagi kalau sudah di kosan. Godaan silih berganti menerpa. Godaan yang paling berat ya kasur sama bantal. Hahahaha....Kalau udah di kamar pegang guling sambil ngerjain, ujung-ujungnya tidur dengan laptop masih menyala. Back to topic, sampai akhirnya aku menyelesaikan revisian ke 3 bab 1 tepat jam 5 sore. Sampai dikosan dapat ajakan sms dari Aima buat beliin kado Rika di Tunjungan Plaza jam 7 sore-an. Nah, itung-itung refreshing lah ya. Aku mengiyakan dan ikut jalan sama anak-anak. Yup, masih tetap setia dengan masker andalan meskipun jalan-jalan di mall :]
Namanya cewek, kalau sudah di mall jadi ndak fokus. Tujuan utama beliin hadiah, tapi malah lihat-lihat gajelas muter-muter dan gasadar udah jam 9 malam tapi belum dapat yang diinginkan. Hahahaha...Maklum cewek banyak pertimbangan dalam memilih. :] Sampai endingnya pun, jam 10 malam saat TP mau tutup, belum nemuin hadiah buat si Rika, aku malah kalap di Matahari liat diskonan yang lumayan iwow :p Nah, mupeng deh ujung-ujungnya beli :p #dasar
Sampai kos risih liat di atas kasur ada setumpuk cucian kering belum disetrika. Gamau dong tidur sama baju setumpuk, akhirnya aku berberes. Di tengah asyik-asiknya berberes si Ayu ketok pintu lalu masuk dan langsung meluk aku sambil nangis terisak-isak. Aku kaget sambil meluk Ayu juga. Aku tanyain “ada masalah apa yu?” dia hanya menjawab “aku capek tentang semuanya mbak dik”. Aku meluk Ayu sambil kuusap pundaknya berusaha menenangkan dan menghibur dengan motivasi-motivasi kecil. Akh, lagi-lagi aku serba salah, tidak tahu kalo Ayu sedang ada masalah. Ini untuk kesekian kalinya Ayu tiba-tiba masuk kamarku sambil nangis meluk aku. Aku maklum, dari kami bertiga (Aku, Ayu dan Fara). Ayu lah yang usianya paling muda dan cenderung masih labil. Kalo Ayu lagi ceria ya ceria banget. Kalau lagi sedih ya sedih banget. Aku tidak tahu apa masalah ya sedang kamu hadapi yu, tapi aku yakin kamu bisa. Bukan masalah beratnya masalah yang kita pikul. Tapi bagaimana cara kita memikul masalah yang berat itu :] Maafkan aku tidak peka dengan kondisimu, aku terlalu sibuk dengan revisianku. :[ Tetap semangat yu, mamamu disana sedih kalo liat  kamu sedih disini. Semangat! Lulus tepat waktu dan wisuda bareng-bareng. :] aamiin
Ngomongin masalah yang setumpuk, sampai sekarang cara yang paling ampuh menurutku untuk meredakan kesedihan yang melanda ya curhat sama Allah setelah sholat. Sambil nangis sekencang-kencangnya. Allah memang tempat mengadu yang paling tepat saat memikul masalah yang kita hadapi. Setelah curhat sama Allah,biasanya aku merasa tenang dan kembali seperti biasa lagi. Aku sudah menerapkan cara itu dari jaman SMP dan sampai sekarang masih manjur.
Sekali lagi, Allah tidak akan memberikan cobaan di atas kemampuan hambanya. Allah yakin kalau kita bisa menghadapi cobaan yang sedang di ujikan ke kita. Kita di coba tanda Allah sayang sama kita. Apakah kita akan mendekat padanya? Atau malah menjauh dan menyalahkan keadaan yang ada. Semua tergantung kepada kita untuk menyikapinya :]


Mulyorejo Utara 113, 6 Nov 2014  23:30