Dari judulnya udah keliatan
banget kerennya :)
Tapi siapa sangka yang dibahas akan jauh dari perkiraan kita :)
Dari bukunya pak ustadz idola
saya :) Ustadz Yusuf Mansur yang berjudul ‘’TEMUKAN PENYEBABNYA TEMUKAN JAWABANNYA’’ yang saya pinjam dari teman yang
menginspirasi saya selama 2 semester terakhir ini :)
Semoga apa yang saya tulis hasil
dari review bagian kecil dari buku tersebut dapat memberikan pelajaran bagi
kita semua :)
Check it out!
Bismillahirrohmannirrohim :)
Di awal subbab ini ada satu kalimat yang cukup menyentil kita “ Pernah berfikir, bagaimana kalau orang tua
kita sakit dan menangis lantaran kita?? “
Lalu pada alenia pertama berisi
sebagian besar yang mungkin pernah kita alami. Kalau saya Alhamdulillah belum
pernah dan semoga saja tidak pernah :)
“Ketika kita utarakan kecintaan kita sama si dia, lalu tidak dapat
restu orang tua, kita merasa terpukul. Lalu kemudian kita lari dari mereka dan
menempuh hidup sendiri. Salahkan bila mereka kecewa? Kita punya pertimbangan,
orang tua pun punya pertimbangan. Orang tua mencintai kita sekian belas atau
sekian puluh tahun. Kita lalu mencintai orang lain dan mengorbankan kecintaan
orang tua. Andai kita ingat susahnya orang tua mengandung kita, melahirkan
kita, membesarkan kita, merawat dan mengasuh kita. Adakah yang lebih berhak
kita cintai selain Allah, rasul-Nya dan orang tua kita.”
Semoga dari alenia pertama tidak
ada yang kesindir yak :)
Lanjut alenia dua yang isinya merupakan inti dari judul di atas. Buat yang udah
kesindir di alenia pertama, di alenia kedua pasti ini udah ketampar banget..
hehehe..
“Saya tidak begitu mengerti tentang cinta. Tapi saya kira bukanlah
cinta namanya bila ada yang terluka. Benar kita mencintai pasangan kita, tapi
kita buat orang tua kita terluka, sama saja kita belum paham artinya cinta.
Selalu ada jalan. Orang tua biasanya adalah orang tua. Orang tua itu biasanya
memerlukan penghormatan yang tiada lazim ia sebut. Orang tua itu biasanya
memerlukan balas budi yang tiada lazim terkatakan. Kita hanya butuh pendekatan
yang berproses. Biasanya begitu. Lagi pula, kita punya Allah yang Maha
Membolak-balikkan hati dan keadaan. Sekarang orang tua tidak memberikan
restunya, mungkin kelak mereka akan memberikan restunya. Sekarang kita belum
paham mengapa kita dilarangnya, besok kita akan paham mengapa dulu mereka
melarang”
Alenia kedua lumayan nyes kan
kata-katanya :)
Ini alenia ketiga cuma satu kalimat tapi maknanya dalem banget :)
“Poinnya,bukan siapa yang menang siapa yang kalah, tapi siap yang lebih
mencintai orang tuanya”
Tuh kan, beneran dalem maknanya :)
Nah, alenia selanjutnya adalah penutup sekaligus nasihat bijak untuk kita para
anak :)
“ Saya meminta maaf kepada
mereka yang kebetulan disinggung atau tersinggung sebab kesamaan contoh. Tapi
saya percaya, hubungan orang tua dengan anak adalah tetap hubungan yang abadi.
Keabadian ini bisa tidak rusak bila kita yang mengalah. Jangan meminta orang
tua yang mengalah. Maaf “
Tuh, alenia terakhir itu udah
bisa dipahami kan ya? Semoga review yang sedikit ini memberikan hikmah bagi
kita semua :)
AAMIIN :) Kata-kata pamungkas dari saya :
“Ridha Allah, ada di keridhaannya orang tua. Kebencian Allah, ada
dikebenciannya orang tua”
0 komentar:
Posting Komentar