Judul
di atas adalah sub bab dari buku Temukan Penyebabnya Temukan Jawabannya. Saya
tertarik untuk menulis kembali buku agar dapat berbagi ilmu pada yang lainnya.
Dalam buku tersebut, Ustadz YM bilang kalau judul di atas adalah pertanyaan
orang-orang yang cengeng. Beliau berujar “Latihlah
diri untuk senantiasa beribadah dengan tujuan keridhaan Allah”. Dibuku ini
ustadz memberikan 3 jawaban yang menurut saya sangat bijak. Yuk. Check this
out!
Jawaban yang pertama
adalah shalat jangan diukur dari hasil materi. Shalat bukan untuk kejayaan dan bukan shalat yang menjadikan kita kaya
serta sejahtera. Yang menjadikan
kita kaya dan sejahtera adalah kemauan, bekerja keras, bekerja cerdas dan
berusaha. Shalat sebenarnya menjadikan kekayaan, keberhasilan dan kesuksesan
yang diraih menjadi berkah. Enak dinikmati hasilnya. Karena kita ketahui,
bahwa banyak kekayaan yang tidak mendatangkan keberkahan kepada pemiliknya. Karena
banyak juga kesuksesan yang tidak mendatangkan kenikmatan buat penggenggamnya.
Jawaban
yang kedua, kalau seseorang jaya ,
sedang ia tidak shalat, maka ia bisa lebih jaya kalau ia shalat. Kalau
seseorang susah, sedang ia shalat, maka ia tambah susah kalau tidak shalat.
Jawaban
yang ketiga ialah koreksi diri, jujur
diri dan perbaiki diri. Koreksi kenapa sampai begitu. Kenapa kok sudah shalat
tetep miskin. Bisa jadi, kita memang shalat, tapi kita tetep rajin
bermaksiat. Bisa jadi kita shalat
tapi kita malas berusaha. Berharap rezeki turun dari langit, blek, gitu aja.
Bisa jadi kita shalat, tapi sajadah kita, rumah kita, dibangun lewat barang
yang haram. Bisa jadi pula, kita memang shalat, tapi disaku kita terdapat isim,
dirumah kita terdapat jimat, ya percuma shalatnya. Tidak di terima.
Demikianlah jawaban yang menurut
saya cukup memuaskan dan cukup menyentil kita. Kalau orang lain jaya, justru
apa yang kita irikan. Seharusnya kita intip rahasia kecil kesuksesannya. Tapi
Demi Allah, tidak ada kebahagiaan orang yang kaya tapi tidak shalat. Apalagi
kekayaan itu dia dapat dari cara memiskinkan orang lain. Dan Demi Allah juga,
tidak semua orang kaya adalah orang yang senang. Itu mah penglihatan kita saja.
Kita tidak tahu, banyak yang rumahnya luas, banyak yang rumahnya megah, tapi
rumah itu menjadi lautan air mata tak bahagia. Banyak yang memiliki uang
banyak, tapi pada akhirnya uang tersebut menjadi malapetaka untuk dirinya dan
keluarganya.
Jadi, dalam kehidupan ini jangan
melihat kaya dan miskinnya, tapi lihatlah keberkahannya. Kaya tidak berkah
adalah jauh menderita daripada hidup sederhana dengan penuh ketenangan.
Sekarang tidak usah lagi bertanya tentang pertanyaan cengeng tersebut. Malah
kita harus membuktikan bahwa kita bisa kaya, bisa pula tenang serta berkah
dengan shalat. Serta menjadikan kekayaan itu juga berkah untuk orang banyak.
Mudah-mudahan kita dan keluarga kita diberi Allah kekuatan untuk memelihara
shalat. Aamiin :)